Selasa, 23 April 2013

Children’s Radio Foundation – Colin’s trip to South Africa

Halo dan saya ingin semua orang tahu aku sedang berada di Afrika Selatan pada hari Sabtu. Saya telah bekerja dengan badan amal  Children’s Radio Foundation, hal yang saya lakukan di Afrika untuk memberi mereka keterampilan jurnalistik dan penyiaran, dan suara untuk menceritakan kisah mereka. Aku akan berada disana selama 11 hari untuk mengunjungi beberapa tempat di CRF. bekerja dengan pemuda, kelompok rumah sakit dan stasiun radio di Afrika Selatan. Anda dapat mengikuti perjalanan saya DISINI. Aku akan memasang beberapa gambar, dan blogging tentang perjalanan saat aku berada disana. Anda dapat melihat dan mendengar beberapa cerita dengan mengikuti link Vimeo, dan SoundCloud juga.
Saya sangat bersemangat untuk pergi, dan saya harap Anda akan menikmati mengikuti perjalanan saya di situs tersebut. Aku bekerja dengan CRF karena saya selalu percaya pada pentingnya rasa ingin tahu, dan saya tumbuh di sebuah rumah yang bergairah tentang ‘Radio’, sebagai jendela ke dunia luar. Dalam pekerjaan saya sebagai seorang musisi, aku selalu suka bepergian, bertemu orang-orang, dan membuat koneksi dengan mereka tentang semua kehidupan kita. CRF melakukan semua ini cemerlang ini, melalui radio dan pelatihan jurnalistik. CRF menginformasikan dan menerangi kehidupan semua orang – wartawan, diwawancarai, dan pendengar, di manapun mereka berada. Saya juga akan memeriksa beberapa musik juga, sehingga mengawasi di situs! “

Live From the Basement

Dalam rangka ulang tahun IRF. Bajuri Production dan Blackstar mengadakan “LIVE FROM THE BASEMENT” tanggal 7 Januari 2013 di BISS Studio, Jakarta, dengan meng-cover beberapa lagu band idola kita. Rencananya IRF akan dirilis dalam bentuk DVD. Berikut Dokumentasinya :
SONY DSCBA4wCkLCMAAioFwSONY DSC
SONY DSCSONY DSCSONY DSC
SONY DSCBAApuHcCEAAjS7XSONY DSC

Setlist Lagu-lagu yang dimainkan:
  1. Karma Police
  2. Just
  3. Paranoid Android
  4. Weird Fished
  5. Let Down
  6. Street Spirit
  7. 2+2=5
  8. Morning Bell
  9. Blackstar
  10. My Iron Lung

Ingenue



Buy the new Atoms For Peace album Amok now: http://smarturl.it/A-M-O-K
Amok is also available in the US here: http://bit.ly/WtkXPR
Ingenue is taken from Amok released by XL Recordings in 2013.
Dancers: Thom Yorke and Fukiko Takase
Director: Garth Jennings
Choreographer: Wayne McGregor
http://atomsforpeace.info
http://www.facebook.com/atomsforpeace
http://xlrecordings.com
Production Company: STK Films
Producer: Helen Power
Director of Photography: Nick Wood
Editor: Dominic Leung @ Trim
Focus: Karl Hui
Gaffer: Paul Allen
Make up: Carol Hart
With thanks to Trinity Laban, Norton & Sons, and Grenson.

Jadwal Konser AFP di Bulan Juni

Atoms For Peace segera akan mengadakan konser di beberapa tempat di antaranya Pohoda Festival, Slovakia , Exit Festival, Serbia  and Melt Festval, Germany di bulan Juni ini. Mereka bakal ke indonesia gak yah??
Presale ticket dijual pada tanggal  6 Maret jam 9 pagi (UK) sampai 8 Maret. Untuk info selanjutnya: http://tickets.waste.uk.com
The July 2013 dates are:
Saturday  6th: France – Paris Zenith
Tuesday  9th: Belgium – Antwerp Lotto Arena
Wednesday 10th: Germany – Munich Zenith
Friday  12th: Slovakia – Pohada Festival [onsale now]
Saturday 13th: Serbia – Exit Festival [onsale now]
Tuesday  16th: Italy – Rome: Rock in Roma @ Ippodromo delle Capannelle
Wednesday 17th: Italy –  Milan: City Sound Festival @ Ippodromo del Galoppo
Sunday  21st: Germany – Berlin Melt Festival [onsale now]
Wednesday  24th: UK – London Roundhouse
Thursday  25th: UK – London Roundhouse
Friday  26th: UK – London Roundhouse

Sumber : www.radioheadindonesia.com

Tugas 5 Bahasa Indonesia

Contoh Karangan :

Berpuluh tahun lalu Amerika Serikat merekrut para ilmuwan Nazi untuk memimpin sejumlah proyek yang mempelopori persaingan untuk menguasai angkasa luar. Para ilmuwan itu memberi Amerika teknologi canggih yang sampai saat ini masih memajukan program angkasa luar NASA. Namun kemajuan itu memiliki beban moral.
Pada akhir Perang Dunia Kedua, rahasia teknologi Nazi Jerman menjadi incaran. Pihak Sekutu berusaha mengambilalih sebanyak mungkin peralatan dan para ahli sambil mencegah negara-negara lainnya melakukan hal serupa.
Pencapaian teknologi Jerman mengejutkan para ilmuwan Sekutu yang ikut dengan pasukan invasi ke Jerman pada tahun 1945. Roket supersonik, gas syaraf, pesawat terbang jet, rudal jelajah, teknologi stealth dan bahan lapis baja yang lebih keras adalah beberapa teknologi terobosan yang dikembangkan di dalam laboratorium dan pabrik Nazi, bahkan saat Jerman hampir kalah perang.

Amerika Serikat dan Uni Soviet-lah, pada awal-awal Perang Dingin, yang bersaing dan berpacu dengan waktu untuk menemukan rahasia ilmiah Hitler yang belum terungkap. Pada Mei 1945, pasukan legiun Stalin berhasil menguasai beberapa laboratorium penelitian atom di Institut Kaiser Wilhelm yang terkenal di pinggiran Berlin. Ini memberi mereka teknologi yang kemudian digunakan untuk membangun gudang senjata nuklir Soviet.
Pasukan Amerika memindahkan rudal-rudal V-2 dari kompleks besar di Nordhausen, yang dibangun di bawah Pegunungan Harz di Jerman Tengah, beberapa saat sebelum Uni Soviet mengambilalih pabrik itu yang kemudian menjadi daerah yang dikuasai Soviet. Tim yang membangun V-2, pimpinan Wernhre von Braun, juga jatuh ke tangan Amerika.
Kejahatan
Tidak lama kemudian Mayor Jenderal Hugh Knerr, wakil panglima pada Angkatan Udara AS di Eropa menulis: “Pendudukan lembaga ilmiah dan industri Jerman mengungkapkan kenyataan yang mengejutkan bahwa kami sangat terbelakang dalam banyak lapangan penelitian. Kalau kami tidak meraih kesempatan ini untuk menguasai alat dan otak yang mengembangkan teknologi itu dan mempekerjakan mereka, kami akan tetap tertinggal bertahun-tahun.”
Karena itu dimulailah Proyek Paperclip, operasi Amerika yang merekrut von Braun dan lebih dari 700 ilmuwan lainnya yang dibawa dari Jerman. Tujuan proyek itu sederhana: “Untuk mempergunakan ilmuwan Jerman bagi penelitian Amerika dan untuk mencegah sumber ilmiah itu jatuh ke tangan Uni Soviet.” Perkembangan pun berjalan cepat. Presiden Truman memberi ijin bagi Proyek Paperclip di bulan Agustus 1945 dan pada 18 November, sekelompok ilmuwan Jerman pertama sampai di Amerika.
Tetapi ada satu masalah. Truman memerintahkan bahwa siapapun yang didapati sebagai “anggota partai Nazi dan berperan dalam kegiatannya, atau pendukung aktif militerisme Nazisme” tidak akan diijinkan. Menurut kriteria tadi bahkan von Braun sendiri, orang yang bertanggungjawab atas pemotretan di Bulan, seharusnya tidak boleh bekerja untuk Amerika. Dia adalah anggota berbagai organisasi Nazi dan memegang jabatan di pasukan khusus Nazi, SS. Catatan intelijen awal tentang von Braun menyebut pria itu sebagai “resiko bagi keamanan”. Dan rekan-rekan von Braun termasuk:
Arthur Rudolph, kepala operasi di Nordhausen, tempat 20.000 buruh paksa tewas saat membuat rudal V-2. Dia memimpin tim yang membangun roket Saturnus V. Dia digambarkan sebagai “100% Nazi, orang yang berbahaya”. Kurt Debus, ahli peluncuran roket, juga perwira SS. Laporan tentang Debus menyatakan: “Dia harus ditahan karena mengancam keamanan Pasukan Sekutu.”
Hubertus Strughold, yang kemudian dikenal sebagai “bapak obat-obatan angkasa luar”, yang merancang sistem penyokong kehidupan di pesawat angkasa NASA. Beberapa bawahannya melakukan “percobaan” manusia di kamp Dachau dan Auschwitz, tempat tahanan dibekukan hidup-hidup dan ditempatkan di ruangan bertekanan rendah. Banyak dari mereka yang kemudian meninggal.
Semua pria ini dibolehkan bekerja untuk Amerika, kejahatan yang dituduhkan terhadap mereka ditutupi dan latar belakang mereka diputihkan oleh militer Amerika yang berambisi memenangkan Perang Dingin.
Puluhan tahun kemudian, warisan Proyek Paperclip masih sangat penting. Dengan karbon penyerap radar pada kayu lapis dan sayap tunggal yang mulus ke belakang, Horten Ho 229 dari tahun 1944 buatan Jerman dapat dikatakan sebagai pesawat terbang stealth yang siluman pertama. Militer AS memberi satu contoh pesawat kepada Northrop Aviation, perusahaan yang kemudian memproduksi pesawat pembom siluman B-2 Spirit yang bernilai lebih dari 2 milyar dolar, yang dijiplak dari desain pesawat Horten satu generasi kemudian. Rudal jelajah masih menggunakan rancangan rudal V-1 dan mesin scramjets yang memotori pesawat hipersonik canggih NASA X-43 dapat diwujudkan berkat teknologi jet Nazi Jerman.
Dokumen Proyek Paperclip yang masih dirahasiakan membuat berbagai kalangan termasuk Nick Cook, konsultan teknologi angkasa luar di mingguan Jane’s Defence, berspekulasi bahwa Amerika mungkin telah mengembangkan teknologi maju Nazi lainnya termasuk alat anti gravitasi, yang merupakan sumber energi berjumlah besar.
Meskipun kesuksesan Proyek Paperclip tidak diragukan lagi, banyak orang akan memilih untuk mengingat ribuan nyawa orang yang dikorbankan demi mengirim manusia ke angkasa luar. Untuk ambisi sebuah perjalanan ruang angkasa, para penjahat Perang Dunia II itu dilindungi dan dibersihkan namanya.
sumber : http://www.pesawatterbang.net/1079/rahasia-teknologi-nazi-jerman-menjadi-incaran-amerika-dan-rusia.html

Tugas 4 Bahasa Indonesia

Karangan

Jakarta 16 April 2013,
  • Definisi Karangan.
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
  • Macam-macam Karangan. 
* Karangan Ilmiah
  1. Definisi :  Karangan yang memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.
  2. Ciri-ciri :   
  • Objektif. : Keobjektifan ini tampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memvertifikasi) kebenaran dan keabsahannya. 
  • Netral : Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan. 
  • Sistematis : Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya. 
  • Logis : Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif. 
  • Menyajikan Fakta (bukan emosi atau perasaan) : Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan. 
  • Tidak Pleonasti : Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat. Kata-katanya jelas atau tidak berbelit- belit (langsung tepat menuju sasaran). 
  • Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.
    3. Contoh : Makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi.


* Karangan Non Ilmiah
  1. Definisi  :  Karangan non ilmiah: karangan yang tidak terikat pada karangan baku.
  2. Ciri-ciri  :
    • Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
    • Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
    • Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
    • Kritik tanpa dukungan bukti. 
  3. Contoh  :  Anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.
  • Kesimpulan.
Jadi Perbedaan Antara Karangan Ilmiah dengan Karangan Non Ilmiah yaitu :

"
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam tulis-menulis. Kita dapat membedakannya dari masing-masing pengertian antara karya ilmiah dan karya non ilmiah."

 


sumber : http://elvhiera.blogspot.com/
http://ayienyen.blogspot.com/2011/02/perbedaan-karya-ilmiah-dan-non-ilmiah.htm

Senin, 01 April 2013

Tugas 3 Bahasa Indonesia



Penalaran Induktif

Menurut Gorys Keraf, penalaran adalah suatu proses berpikir yang menghubungkan fakta – fakta untuk memperoleh suatu kesimpulan yang logis. Penalaran tidak hanya dapat dilakukan dengan memakai fakta – fakta yang polos, tetapi penalaran juga dapat menggunakan fakta – fakta yang berbentuk pendapat atau kesimpulan. Sebagai mahasiswa, kita dituntut untuk mepunyai penalaran yang sangat peka terhadap setiap mata kuliah maupun keadaan yang terjadi disekitarnya. Sedangkan dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia karangan E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Secara umum penalaran dapat diartikan sebagai proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Sebagai suatu istilah dalam penalaran, deduktif / deduksi adalah merupakan suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu proposisi yang sudah ada, menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan. Dari pengalaman-pengalaman hidup kita, kita sudah membentuk bermacam-macam proposisi, baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus. Dalam penalaran deduktif, penulis tidak perlu mengumpulkan fakta-fakta. Yang perlu baginya adalah suatu proposisi umum dan suatu proposisi yang mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan suatu proposisi umum tadi. Bila identifikasi yang dilakukannya itu benar, dan kalau proposisinya itu juga benar, maka dapat diharapkan suatu kesimpulan yang benar. Uraian mengenai proses berpikir deduktif ialah seperti silogisme kategorial, entimem, rantai deduksi, silogisme alternatif, silogisme hipotesis dan sebagainya. Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Penalaran induktif adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum (Smart,1972:64). Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(Suriasumantri, 1985:46). Inilah alasan eratnya kaitan antara logika induktif dengan istilah generalisasi.

Contoh : 
-Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
-Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
kesimpulan:  Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.


 Bentuk-bentuk penalaran induktif
Di dalam penalaran induktif terdapat tiga bentuk penalaran induktif, yaitu generalisasi, analogi dan hubungan kausal.
·         Generalisasi 
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contohnya :
        • Luna Maya adalah bintang film, dan ia berparas cantik.
        • Revalina. S. Temat adalah bintang film, dan ia berparas cantik.
        *Generalisasi: Semua bintang film berparas cantik.
Pernyataan “semua bintang film berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
         Bella juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Macam-macam generalisasi :
          a.  Generalisasi sempurna
          Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
           b. Generalisasi tidak sempurna
           Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomenayang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon. Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna.
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar. Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
Ø  Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
Ø  Sampel harus bervariasi.
Ø  Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
·         Hipotese dan Teori
Generalisasi dan hipotese memiliki sifat yang tumpang tindih, namun membedakan kedua istilah tersebut sangat perlu. Hipotese (hypo ‘di bawah’, tithenai ‘menempatkan’) adalah semacam teori atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk menerangkan fakta-fakta tertentu sebagai penuntun dalam meneliti fakta-fakta lain lebih lanjut. Dan sebaliknya, teori sebenarnya merupakan hipotese yang secara relatif lebih kuat sifatnya bila dibandingkan dengan hipotese. Teori adalah azas-azas yang umum dan abstrak yang diterima secara ilmiah dan sekurang-kurangnya dapat dipercaya untuk menerangkan fenomena-fenomena yang ada. Sedangkan hipotese merupakan suatu dugaan yang bersifat sementara mengenai sebab-sebab atau relasi antara fenomena-fenomena, sedangkan teori merupakan hipotese yang telah diuji dan yang dapat diterapkan pada fenomena-fenomena yang releven atau sejenis.
·         Analogi
Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yangmempunyai sifat yang sama.
Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
  1. Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
  2. Meramalkan kesamaan
  3. Menyingkapkan kekeliruan
  4. Klasifikasi

Contoh analogi : Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
·        Hubungan Kausal
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
                        Macam hubungan kausal :
a)      Sebab- akibat.
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
b)      Akibat – Sebab.
Bobi tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
c)      Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.
Contoh Kausal : Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
Tambahan :
*) Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
**) Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
- Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
- Contoh:
Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik
Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
- Contoh kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Macam-macam generalisasi
Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
- Contoh: sensus penduduk
Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
- Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.

Tugas 2 Bahasa Indonesia

Deduktif

A. Pengertian
Penalaran deduktif adalah proses penalaran yang berdasarkan suatu pernyataan (fakta) dasar yang bersifat umum serta menyimpulkan pengetahuan baru yang bersifat khusus.
Didalam penalaran deduktif terdapat empat macam silogisme, yaitu :
a. Silogisme Kategorial
b. Silogisme Hipotesis
c. Silogisme Alternatif
d. Silogisme Entimen
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme ini disusun dalam dua proporsi (pernyataan) atau lebih dan sebuah konklusi (kesimpulan).


a. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial.
Contoh Silogisme kategorial :
Semua kendaraan membutuhkan bensin. (Premis Mayor)
Motor adalah kendaraan (Premis minor).
Motor membutuhkan bensin (Konklusi)

Tugas 1 Bahasa Indonesia

Penalaran


  • Pengertian
Proses berpikir yang berdasarkan dari hasil pengamatan indera dan menghasilkan beberapa konsep dn pengertian. Berdasarkan pengamatan sejenis maka akan terbentuk proposisi-proposisi sejenis. Jika sebagian proposisi yang diketahui atau dianggap benar, maka orang akan menyimpulkan sebuah proposisi baru yang belum diketahui sebelumnya.
  • Proposisi
Proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Namun, dalam permasalahan kali ini, proposisi memiliki pengertian penyataan yang dapat dibuktikan benar atau salahnya.
  • Inferensi dan Implikasi
Inferensi adalah proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui. Inferensi adalah konklusi logis atau implikasi berdasarkan informasi yang tersedia. Sedangkan implikasi adalah merupakan akibatnya.